
Bekantan (Nasalis larvatus) adalah primata unik yang hanya ditemukan di pulau Kalimantan. Dengan ciri khas hidung panjang dan tubuh berbulu cokelat kemerahan, bekantan telah menjadi ikon fauna Kalimantan dan bahkan maskot Provinsi Kalimantan Selatan. Artikel ini akan membahas fakta menarik tentang bekantan, habitatnya, kebiasaan hidup, dan upaya pelestariannya.
Ciri-Ciri Fisik Bekantan
Bekantan mudah dikenali melalui beberapa ciri khas berikut:
- Hidung Panjang: Bekantan jantan memiliki hidung panjang dan besar, yang sering dianggap sebagai daya tarik utamanya. Hidung ini berfungsi untuk menarik perhatian betina dan membantu resonansi suara.
- Tubuh Berbulu Kemerahan: Bulunya berwarna cokelat kemerahan, dengan bagian perut lebih terang.
- Ekor Panjang: Ekor bekantan hampir sepanjang tubuhnya, membantu keseimbangan saat bergerak di pohon.
Habitat dan Persebaran
Bekantan hidup di hutan bakau, rawa, dan tepi sungai di Kalimantan. Mereka sering ditemukan di habitat dekat air karena pandai berenang, bahkan mampu menyelam hingga kedalaman 20 meter.

Kebiasaan Hidup Bekantan
- Makan Daun dan Buah: Bekantan adalah hewan herbivora yang terutama memakan daun muda, biji, dan buah.
- Hidup Berkelompok: Bekantan biasanya hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari 10-30 individu, dipimpin oleh seekor jantan dominan.
- Aktivitas Harian: Bekantan lebih aktif di pagi dan sore hari, sedangkan siang hari digunakan untuk beristirahat.
Ancaman dan Status Konservasi
Bekantan menghadapi berbagai ancaman, termasuk:
- Kerusakan Habitat: Deforestasi dan alih fungsi lahan mengurangi habitat alami mereka.
- Perburuan Liar: Bekantan kadang diburu untuk dijual atau dijadikan hewan peliharaan ilegal.
- Perubahan Iklim: Perubahan ekosistem akibat iklim berdampak pada ketersediaan makanan mereka.
Saat ini, bekantan berstatus terancam punah (Endangered) menurut IUCN. Upaya konservasi terus dilakukan, termasuk melalui perlindungan habitat, penegakan hukum, dan edukasi masyarakat.
Upaya Pelestarian Bekantan
- Kawasan Konservasi: Taman Nasional Sebangau dan Taman Nasional Tanjung Puting adalah beberapa tempat di Kalimantan yang menjadi rumah bagi bekantan.
- Edukasi Masyarakat: Penyadartahuan tentang pentingnya bekantan bagi ekosistem dilakukan oleh berbagai organisasi lingkungan.
- Rehabilitasi dan Pelepasliaran: Bekantan yang diselamatkan dari perdagangan ilegal direhabilitasi sebelum dilepas kembali ke alam.
Kesimpulan
Bekantan bukan hanya ikon Kalimantan tetapi juga simbol penting dalam upaya pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan upaya konservasi, diharapkan bekantan tetap dapat hidup bebas di habitat aslinya untuk generasi mendatang.
Mari Lestarikan Bekantan!
Sebagai bagian dari warisan alam Indonesia, menjaga bekantan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan mendukung program pelestarian, kita turut melindungi salah satu primata paling unik di dunia.